PUPUK ORGANIK CAIR
Bahan-bahan :
- Urine ( kelinci, sapi atau domba ) : 25 liter
- Air kelapa : 25 liter
- Gedebog pisang
: ± 5 kg atau secukupnya - Sabut kelapa/kulit singkong : ± 1 kg atau secukupnya
- Daun sengon/kaliandra/turi dsb : secukupnya
- Molase/Tetes : 2 kg
- Pisang/kulitnya : 2 kg
- Nanas/kulitnya
: ± 2 buah/kulit nanas (makin banyak makin bagus) - Probiotik ( Ragi Kompos ) : 1 botol
- Sereh (beserta tanah n akarnya) :1/2 kg
Cara pembuatan
- Siapkan larutan probiotik ( ragi kompos ) dengan mencampur molase/tetes dan ragi kompos ke dalam ±4 liter air kelapa ,aduk hingga homogen
- Masukkan urine ke dalam wadah plastik ( gentong/drum plastik )
- Iris bulat2 gedebog pisang dan masukkan ke dalam urine
- Masukkan daun sengon/kaliandra/ turi/lamtoro/leresede dsb ke dalam urine
- Serabut kelapa dipotong-potong dan diambil kulitnya lalu masukkan ke dalam urine
- Hancurkan buah/kulit nanas dan masukkan ke dalam urine
- Masukkan pisang/kulitnya
- Masukkan larutan ragi kompos ke dalam urine
- Masukkan sisa air kelapa
- Aduk hingga rata
- Tutup rapat-rapat.
- Setiap hari sekali diaduk sampai 7 hari (+/- 10 mnt )
- Setelah 7 hari, pengadukan bisa dilakukan tiap 3 hari sekali. Sambil diamati perubahan bau ( kira-kira setelah 2-3 minggu tidak ada bau menyengat, berarti pupuk organik cair sudah jadi dan siap dipakai )
Aplikasi / Penggunaan
Semprot = 200 cc / 1 gelas pupuk organik cair dilarutkan dalam 1 tangki hand sprayer (14 Liter )
Kocor = 250 cc/ 1 gelas pupuk organic cair dilarutkan dalam ember ± 10 liter
- Untuk melengkapi kebutuhan unsur hara mikro ( yang dibutuhkan tanaman pada fase generative/pembungaan dan pembuahan) perlu di tambahkan Nutrisim tanaman dalam pengaplikasiannya.
- Pada waktu memasuki masa generatif perlu di tambah zat perangsang tumbuh ( PTO )
Ket. lebih lanjut hub Team DSS.
Kami berusaha menambahkan informasi yg mungkin kt butuhkan bersama ... maka berilah KAMI kritk, saran, n masukan2 informasi yg bisa kt munculkan d blog ini...
BalasHapusMenurut Dr.Hiromi Sinya, MD “Kualitas hasil tanaman yang kita makan ditentukan oleh kualitas tanah tempat tumbuhnya“ Berarti dengan pola kimia dan penurunan mineral tanah yakni unsur hara maka tanaman pertanian pada saat ini sangat rendah mineral dan gizinya untuk dikonsumsi sehingga tidak heran ada pepatah yang menyindir penduduk negeri ini “seperti unta yang mati kehausan di padang pasir padahal di pundaknya terdapat kantong air”. Tanahnya luas dan subur tapi tidak bisa memanfaatkan dengan maksimal. Buktinya masih mendatangkan bahan makanan pokok dari luar negeri.
BalasHapusSiapa yang bertanggung jawab terhadap semua ini??
Seorang pejuang adalah mereka yang tidak mengkambing hitamkan satu sama lain tetapi mereka selalu mencari dan menciptakan solusi terhadap persoalan yang terjadi.
Dalam hal ini PT.Hidup Cerah Sejahtera (HCS) Sidoarjo memberikan solusi terhadap semua ini dengan konsep ”Pertanian Berkelanjutan“ mengajak masyarakat untuk back to nature dan go to organic mewujudkan kelestarian alam dan mengembalikan kesuburan bumi pertiwi menuju masyarakat Sehat , Mandiri dan Sukses.
PT tersebut memproduksi dan memasarkan 2 produk Suplemen Organik :
(1) Suplemen Organik Tanaman (SOT) produksi PT HCS Sidoarjo, untuk meningkatkan hasil produksi pangan (tanaman) sampai 40%-100%, tanpa pupuk kimia, hasilnya lebih aman dikonsumsi, lebih hemat biaya, hasil meningkat dan hamanya terkendali.
(2) Suplemen Organik Cair (SOC) untuk segala ternak/ikan agar lebih meningkat penghasilannya, lebih ringan biayanya, lebih aman dikonsumsi dagingnya karena organik dan menghilangkan bau kotorannya (ramah lingkungan).
Agar aplikasinya sesuai dengan aturan dan bisa terwujud harapan dengan hasil yang maksimal diselenggarakanlah pelatihan-pelatihan GRATIS. Selengkapnya buka http://hcssukses.blogspot.com/p/produk.html.